BERKAITAN:
2. Masjidil Aqsa Ditutup Untuk Palestin. Ini Amaran Erdogan Yang Buat Israel Terkejut! [BACA]
3. Selepas Lama Berdiam Diri. Akhirnya Respons Al-Qassam Ni Buat Israel Mula Cuak! [BACA]
4. Selepas Erdogan. Ini Sindiran Imam Besar Masjid Al-Aqsa Yang Buat Jutaan Umat Islam Terkedu [BACA]
Sikap bebal ISRAEL yang meninggi akhirnya runtuh. Negara haram Yahudi itu membuang semula detektor metal di Masjid Al Aqsa. Ini setelah, kecaman datang bertubi-tubi atas tindakan mereka tersebut.
Mereka akan menggunakan kamera pengawasan digandingkan bersama detektor metal yang memicu ketegangan tersebut.
PM Israel Benjamin Natanyahu mengambil keputusan itu setelah dilakukan undian di kabinet pada Selasa (25/7/2017). Ketegangan memuncak ketika dua polis Israel terbunuh pada 14 Julai di Jerusalem.
Wakil PBB di Timur Tengah sudah mengingatkan Israel bahawa ketegangan itu berisiko tersebar keluar dari kota kuno tersebut.
”Kabinet menyetujui rekomedasi keamanan untuk mengubah semua bentuk pemeriksaan detektor metal dengan teknologi lain,” tulis Netanyahu dalam pernyataan resminya.
Ditambahkan pernyataan tersebut, mereka sudah memperuntukkan dana untuk membeli peranti pengamanan baru dan menugaskan lebih banyak polis di Jerusalem. Ketika detektor metal masih terpasang.
Sebelum ini pihak berkuasa Israel mengatakan bahawa detektor metal diperlukan kerena terdapat orang-orang yang tidak bertanggung jawab menyeludup senjata ke dalam Jerusalem. Tetapi keputusan itu memicu protes. Teguran keras datang bertalu-talu. Termasuk dari Liga Arab, Paus Fransiskus, dan PBB.
”Jerusalem adalah garis merah. Tidak seorang pun warga Arab atau umat muslim akan membiarkan tindakan kekerasan terjadi di sana,” kata Ahmed Abul Gheit, ketua Liga Arab, berkaitan dengan krisis yang dipicu oleh kematian dua polis Israel pada 14 Julai tersebut. Menurutnya, pemasangan metal detector alias alat pengesan logam dan kamera pengawas setelah insiden tersebut adalah melampau.
Seperti Abu Mazen atau Mahmoud Abbas, pemimpin tertinggi Palestina, Gheit juga mengatakan bahawa kehadiran alat pengesan logam dan kamera pengawas di pintu-pintu masuk Masjidilaqsa sebagai bentuk intervensi Israel.
Padahal, selama ini telah disepakati bahwa pengelolaan Masjidilaqsa berada di tangan muslim. Yakni pemerintah Jordan. Karena itu, wajar jika campur tangan Israel di bidang keamanan memicu amarah muslim.
Bagi Gheit, tindakan pengamanan berlebihan yang Israel terapkan di Masjidilaqsa tersebut menjadi bukti bahwa negara itu sedang bermain api. ”Itu bisa memicu krisis yang lebih besar dengan masyarakat muslim dan Arab,” ujarnya.
Bersamaan dengan itu, Paus Fransiskus mengimbau semua pihak yang terlibat dalam konflik bisa menahan diri. Dari Vatikan, dia berharap konflik tersebut dapat diselesaikan dengan dialog damai.
sumber: Tambah Cheeze